Wujud Pengabdian Kemanusiaan, TNI-Polri Gelar Kesiapan Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi
Tribratanewsmanggaraibarat.com-Labuan Bajo - Sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana alam, TNI-Polri menggelar apel kesiapan tanggap darurat bencana hidrometeorologi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT pada Rabu (5/11/2025) kemarin.
Apel kesiapan itu digelar di lapangan hitam Mapolres Manggarai Barat dan diikuti oleh beberapa unsur mulai dari TNI, Polri, Basarnas, BMKG, BPBD, Pol PP dan Dishub Kabupaten Manggarai Barat.
"Kegiatan ini merupakan bentuk pengecekan terhadap kesiapan personil maupun sarana prasarana dalam pencegahan dan penanggulangan bencana alam agar dapat bertindak cepat, tepat, dan terpadu dalam melindungi keselamatan masyarakat," kata Kapolres Mabar, AKBP Christian Kadang, S.I.K., saat dikonfirmasi, Kamis (6/11) sore.
Kapolres Mabar menjelaskan, berdasarkan data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), saat ini 43,8 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan, yang puncaknya diperkirakan terjadi pada November 2025 hingga Januari 2026.
Fenomena La Nina juga diperkirakan berlangsung pada November 2025 hingga Februari 2026, yang akan berpengaruh terhadap meningkatnya intensitas hujan di atas normal.
"Meningkatnya curah hujan tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin puting beliung, hingga gelombang tinggi," jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir dan tanah longsor pernah terjadi di wilayah Kabupaten Manggarai Barat.
"Wilayah ini pernah dilanda bencana hidrometeorologi yang sangat parah pada tahun 2019 lalu," tutur Mantan Danyon A Resimen III Pasukan Pelopor Korbrimob Polri itu.
Menurut AKBP Christian, kejadian tersebut cukup menjadi pelajaran dan duka cita yang mendalam bagi warga Manggarai Barat.
"Bencana tersebut berdampak besar karena telah memakan korban jiwa, harta benda maupun lingkungan dan menyebabkan kerugian signifikan bagi masyarakat," ungkapnya.
Menghadapi tantangan ini, dirinya membeber langkah antisipatif yang akan dilakukan di Manggarai Barat. Di antaranya, melakukan deteksi dini titik kerawanan bencana melalui kolaborasi bersama BMKG maupun stakeholder terkait lainnya.
"Kami juga mengajak masyarakat berperan aktif. Informasi yang cepat dapat menjadi penentu dalam upaya penyelamatan serta pencegahan risiko yang lebih besar," ujar Alumni Akpol angkatan 2006 itu.
Kapolres Mabar juga menegaskan bahwa kesiapsiagaan ini bukan hanya bentuk tanggung jawab kedinasan, tetapi juga wujud pengabdian kemanusiaan.
"Kami berharap sinergitas antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah, dan seluruh elemen masyarakat dapat terus ditingkatkan agar penanggulangan bencana di wilayah ini berjalan cepat, efektif, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat," ucapnya.
Sebagai bagian dari kegiatan, apel kesiapan ditutup dengan pengecekan kelengkapan alat pendukung, kendaraan operasional, serta kesiapan unit-unit lapangan dari seluruh instansi yang terlibat.**#
Humas Polres Manggarai Barat

